Kamis, 24 Juni 2010

Satu Pohon Aren Mampu Hasilkan Rp12 Juta

Pohon aren (kawung) merupakan tanaman yang banyak manfaatnya. Buahnya (kolang-kaling) dapat dipakai untuk campuran minuman, niranya dapat disadap dari batang bunganya, dan kayunya dapat diolah menjadi tepung sagu (aci aren).

Bila dihitung, pohon itu mampu memberi penghasilan bagi pemiliknya hingga Rp 12 juta selama tiga tahun. Demikian diutarakan Hasyim, wakil ketua Asosiasi Pengusaha Perajin dan Industri Kecil (APPIK) Majenang yang juga perajin gula aren Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang saat pelatihan pembuatan gula aren, baru-baru ini.

Namun, tidak banyak penyadap (penderes) dan pemilik pohon aren yang bisa memaksimalkan manfaatnya. "Pohon aren itu banyak manfaatnya, satu pohon bisa menghasilkan uang sampai Rp 12 juta selama tiga tahun. Tapi masih banyak yang belum mengetahuinya," katanya.

Disamping itu, karakteristik setiap pohon berbeda, teknik menyadapnya pun berlainan. Sehingga tidak semua penyadap sukses menyadap nira aren. Apabila telah berhasil disadap, nira aren biasanya hanya diolah menjadi gula aren cetak, sehingga harganya cenderung rendah.

Untuk itu, dia berharap setiap penyadap saling berbagi pengalaman agar mereka semua sukses menyadap pohon aren. "Teknik setiap penyadap berbeda-beda, kalau teknikseorang penyadap dipakai untuk menyadap pohon aren lainnya belum tentu berhasil. Apalagi setiap penyadap dan pohonnya punya ritual yang berlainan," katanya.

Ritual tersebut diantaranya dilakukan dengan melantunkan tembang saat pertama kali menyadap, atau menggoyang bunga aren sampai lemas sambil bernyanyi. Penderes juga mempunyai pantangan saat menyadap, yakni tidak pakai wangi-wangian, mengencingi pohon, dan bertengkar dengan istri. Kalau pantangan dilanggar, pohon akan "ngadat" alias tidak keluar niranya.

Penyadap juga diharapkan dapat mengembangkan produknya menjadi lebih bervariasi. Dia mencontohkan dengan membuat jahe aren, kopi jebug aren, atau gula semut aren dalam kemasan. Dengan demikian, nilai ekonominya meningkat.

Perlu diketahui gula aren cetak biasanya dijual seharga Rp8-9 ribu per kilogram. Adapun harga gula semut aren bisa mencapai Rp20-25 ribu per kilogram, dan jahe aren bisa mencapai Rp8 ribu per bungkus ukuran seperempat kilogram.

Kepala UPT Disperindagkop Majenang, Pristiwanto menambahkan, sentra aren terdapat di wilayah Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, dan Majenang.

Namun saat ini jumlah pohon aren kian berkurang, karena banyak yang ditebang untuk dibuat tepung sagu (aci aren). Padahal, pohon tersebut sangat potensial untuk dikembangkan. [Sumber : Suara Merdeka].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar